Permasalahan Perpustakaan Hampir Sama di Setiap Daerah
Anggota Komisi X DPR Marlinda Irwanti menilai permasalahan perpustakaan seperti minimnya sarana prasarana dan koleksi buku di Provinsi Sulawesi Tenggara hampir sama terjadi di seluruh provinsi lain di Indonesia. Padahal, tantangan global menuntut Bangsa Indonesia membentuk dan membangun karakter generasi muda yang baik.
Demikian disampaikannya saat kunjungan spesifik Komisi X DPR ke Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, baru-baru ini. Kunjungan spesifik ini dipimpin oleh Anggota Komisi X DPR Bambang Sutrisno, dan diikuti oleh Anggota Komisi X DPR Isma Yatun (F-PDI Perjuangan/dapil Lampung), Sri Meliyana (F-Gerindra/dapil Sumsel), dan Sy. Anas Thahir (F-PPP, dapil Jatim).
“Tentu ini menjadi keprihatinan dunia literasi Indonesia. Karena permasalahan kita sekarang adalah bagaimana kita melihat tantangan global yang luar biasa, yang menjadi sebuah tuntutan bagi Bangsa Indonesia, bagaimana generasi muda bisa mengangkat nilai-nilai luhur dan mengembangkan nilai budaya jika kini mereka tergerus ideologi asing,” kata Marlinda.
Politisi F-PG itu memastikan, Komisi X selalu konsisten untuk bisa membantu permasalahan perpustakaan yang ada di seluruh provinsi. Namun ia tak menampik, minimnya anggaran selalu menjadi permasalahan. Menurutnya, jika hanya mengandalkan APBN saja, akan sangat berat.
“Untuk itu, saya berharap dari Komisi X menggugah pada Kepala Pemerintahan di daerah, mari kita bersama-sama ikut membangun budaya literasi membaca pada generasi kita, khususnya di desa dan sekolah, karena mereka sangat membutuhkan sarana dan prasarana,” imbuh Marlinda.
Apalagi, tambah Marlinda, dengan adanya otonomi daerah, diharapkan Pemerintah Daerah tergerak agar program peningkatan minat baca ini jangan berhenti karena ketiadaan anggaran. Pemda dapat menjalankan program peningkatan minat baca dengan membangun perpustakaan-perpustakaan di desa, hingga perustakaan keliling yang mampu menjangkau di daerah 3T.
“Kita tidak ingin menyia-nyiakan satu generasi karena kita tidak punya motivasi atau kepedulian, untuk meningkatkan minat baca pada anak kita. Harapan saya, kita jadikan generasi muda kita menjadi generasi yang hebat, dengan menjadi generasi yang suka membaca,” tegas Marlinda.
Dalam kesempatan ini, Sekprov Sultra, Lukman Abunawas mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) untuk perpustakaan masih minim. Jumlah staf perpusda dinilai masih minim untuk memenuhi kebutuhan. Diketahui, staf perpusda dari PNS sebanyak 70 orang, dan pegawai kontrak sebanyak 30 orang.
“Sarana prasarana kami juga masih minim. Koleksi buku kami juga sangat terbatas. Sehingga kami berharap ada penambahan koleksi buku,” harap Lukman. Ia juga berharap, anggaran untuk perpustakaan juga dapat ditingkatkan.
Saat pertemuan, sejumlah perwakilan perpustakaan komunitas dan perwakilan perpustakaan sekolah mengeluhkan hal yang sama. Sarana dan prasarana masih minim, belum adanya perpustakaan keliling dan pelatihan SDM perpustakaan. (sf), foto : sofyan/hr.